Memuat...
31 December 2014 19:46

​Pelayanan Arab Saudi Terhadap BMI Masih Dianggap Buruk

Bulan Februari 2014 lalu menjadi penanda bagi hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi di bidang ketenagakerjaan. Kedua belah pihak akhirnya menyepakati adanya memorandum saling pengertian (Memorandum of Understanding/ MoU) untuk mengatur keberadaan Buruh Migran Indonesia (BMI). Meski MoU sudah ditandatangani, namun isi dari kesepakatan tersebut masih saja belum memihak BMI.

Seperti yang telah ditayangkan di artikel sebelumnya (baca selengkapnya di sini), bahwa isi MoU tersebut secara umum hanya membahas kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi antara Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia. Selain itu, belum ada kesepakatan nyata dan tegas terkait perlindungan BMI di Arab Saudi. Kalimat-kalimat yang tertera dalam MoU juga belum mencerminkan perlindungan yang nyata. Salah satunya adalah kalimat, “membentuk mekanisme efektif untuk penempatan TKI...” Pada kalimat ini Pemerintah Indonesia maupun Arab, belum menentukan mekanisme yang diberlakukan.

Keberadaan MoU yang belum memihak pada BMI, tentu menjadi penanda buruknya pelayanan BMI di Arab Saudi. Hal ini bisa dibuktikan melalui penilaian yang dilakukan oleh BMI asal Arab Saudi.

Berdasarkan data yang terdapat di Portal Patau PJTKI, diketahui bahwa tingkat kepuasan BMI di Arab Saudi terhadap pelayanan pemerintah setempat masih rendah. Berikut adalah penilaian BMI Arab Saudi terhadap pelayanan yang mereka terima.

Meski ada 18 orang yang menyebut pelayanan Pemerintah Arab Saudi baik, namun masih ada 18 orang menilai buruk dan 3 orang menilai sangat buruk. Sedangkan 35 orang menilai biasa. Total pengulas (BMI) yang menilai pelayanan Pemerintah Arab Saudi sendiri ada 74 orang.

Penilaian rinci lain mengenai pelayanan Pemerintah Arab Saudi bisa dilihat di grafik berikut.

Dilihat dari grafik di atas, bisa diketahui jika ada dua item penilaian yang masih dinilai buruk.

  • Item pertama mengenai jaminan hukum untuk pekerja migran, di mana sebanyak 25 orang menilai buruk dan 11 orang menilai sangat buruk. BMI yang menilai bagus hanya 10 orang, sisanya menilai biasa.
  • Item kedua, mengenai keamanan untuk pekerja asing. Ada 23 orang menilai buruk keamanan di Arab Saudi untuk pekerja asing. Bahkan ada 2 orang yang menilai keamanannya sangat buruk. Hanya ada 19 orang yang menilai bagus dan sisanya sebanyak 30 orang menilai biasa.

Penilaian lain secara kualitatif juga ditujukkan oleh beberapa BMI. Seperti yang diungkapkan oleh pengulas bernama Siti, bahwa dirinya merasa terkekang dan terkurung oleh majikannya (ulasan lengkap bisa dilihat di sini). Penilaian lain mengenai buruknya pelayanan Pemerintah Arab Saudi juga diungkapkan oleh Nurazizah yang tidak mendapat sebagian haknya serta tidak diberi kebeasan untuk keluar dan berkomunikasi (ulasan lengkap bisa dilihat di sini). Secara keseluruhan, penilaian kualitatif para pengulas bisa dilihat di tautan ini.

Bagi BMI yang sedang atau pernah bekerja di Arab Saudi, bisa ikut berpartisipasi untuk membagikan pengalamannya. Hal ini penting agar masyarakat luas khususnya calon BMI bisa mengetahui kondisi di negara penempatan.

Komentar

Tidak ditemukan hasil.