Memuat...
10 November 2014 15:22

Salah Satu ​WNI Korban Pembunuhan di HK, Diberangkatkan PT. Arafah


Kasus Pembunuhan yang menimpa dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong, membuat publik terkejut. Pasalnya, pembunuhan tersebut dilakukan sangat keji oleh seorang bankir asal Inggris. Berita tersebut bahkan dimuat oleh portal berita terkenal, bbcnews.co.uk (berikut tautannya: http://www.bbc.com/news/uk-29983659) dan menjadi bahan pemberitaan di media nasional.

Identitas kedua korban sempat menjadi perbincangan kontroversial, lantaran disebut sebagai pekerja prostitusi. Namun demikian, saat ditelusuri lebih lanjut, salah satu korban yang bernama Sumartiningsih, rupanya adalah seorang Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) yang berangkat di tahun 2011 hingga 2013. Sumartiningsih diberangkatkan oleh PT. Arafah Bintang Perkasa.

Melalui penuturan Direktur Utama PT. Arafah, Tirto Tandjung Djaja, yang dinukil melalui portal berita Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia/ BNP2TKI (5/11/14), diketahui bahwa setelah memroses keberangkatan Sumartiningsih ke Hong Kong, pihak perusahaan tidak pernah ;lagi mendengar kabar apapun dari Sumartiningsih. Tirto juga sempat menyebutkan, tanggung jawab PT. Arafah hanya sampai pada sebatas TKI bersangkutan selesai kontrak kerja selama 2 tahun, yakni 2011-2013. PT. Arafah juga menyerahkan beberapa dokumen TKI Sumartiningsih seperti Perjanjian Kerja, asuransi, dan KTKLN.

Berdasarkan penilaian dan ulasan yang dilakuan Buruh Migran Indonesia (BMI) atau TKI terhadap PT. Arafah Bintang Perkasa, Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) ini masih dinilai buruk. Bahkan, 3 dari 4 pengulas mengaku memiliki permasalahan seputar dokumen perjanjian dan kontrak kerja (baca selengkapnya di: http://pantaupjtki.buruhmigran.or.id/index.php/object-detail/pptkis/310/pt-arafah-bintang-perkasa).

Sumber dari portal berita BNP2TKI:

(http://www.bnp2tki.go.id/read/9461/Dirut-PT-ABP-Penuhi-Panggilan-BNP2TKI-Terkait-Kasus-Sumartiningsih.html)

Komentar

Tidak ditemukan hasil.