Pada Desember 2009 Saya masuk ke PT CITRA ABDI NUSA secara mandiri. Setelah menunggu selama 7 bulan, tepatnya Juli 2010 Saya berangkat ke Hong Kong. Selama pelatihan, pendidikan tidak berjalan dengan baik karena kekurangan tenaga pengajar. Bahkan salah seorang teman saya yang sudah berpengalaman kerja di luar negri ikut membantu proses belajar mengajar tanpa pernah sepeser pun dibayar oleh PJTKI. Selain itu teman saya ini sudah menunggu selama hampir 1 tahun untuk mendapat majikan, padahal untuk seseorang yang berpengalaman seharusnya akan lebih mudah dalam mendapat majikan. PJTKI selalu beralasan bahwa calon majikan men'cancel' atau calon majikan meninggal dunia, apakah ini berhubungan dengan kekurangan tenaga pengajar?
Saya dan teman-teman yang berumur 20 tahun ke bawah juga sempat diungsikan ke rumah Ibu Ninik di daerah Araya, Kota Malang saat ada inspeksi dari kepolisian. Saat saya berangkat ke Hong Kong, dokumen diserahkan kembali kepada keluarga saya namun ijazah SD saya tidak ditemukan. Keluarga sudah mencoba menanyakan kepada pihak PJTKI namun PJTKI tetap bersikukuh bahwa ijazah tersebut tidak ada. Pada bulan Juli 2014 saat saya pulang ke Indonesia, tetangga saya yamg dulunya bekerja sebagai makelar di PJTKI tempat saya bernaung mengembalikan ijazah SD saya yang hilang. Tapi yang membuat saya kecewa tanggal lahir di ijazah tersebut sudah berubah, seharusnya tertulis 30 Desember 1989 berubah menjadi 30 Desember 1988. Agent di Hong Kong tempat saya bernaung sejak saya di Hong Kong sekarang juga tidak pernah mengambil tki dari PT CITRA ABDI NUSA karen akualitas tki yang buruk dan saya dengar PJTKI yang dulu bertempat di Jl. Raden Intan Arjosari-Malang sudah tidak menempati alamat tersebut. Tak jarang teman-teman dibentak bahkan dimarahi ketika bertanya kepada staf tentang proses penempatan kerja.
Untuk ijin pulang ke rumah saat pelatihan pun harus menggunakan BPKB sebagai jaminan.

Pada Desember 20009 saya masuk ke PT CITRA ABDI NUSA secara mandiri. Setelah menunggu selama 7 bulan, tepatnya Juli 2010 saya berangkat ke Hong Kong. Selama pelatihan pendidikan tidak berjalan dengan baik karena kekurangan tenaga pengajar. Bahkan salah seorang teman saya yang sudah berpengalaman kerja di luar negri ikut membantu proses belajar mengajar tanpa pernah sepeser pun dibayar oleh PJTKI. Selain itu teman saya ini sudah menunggu selama hampir 1 tahun untuk mendapat majikan, padahal untuk seseorang yang berpengalaman seharusnya akan lebih mudah dalam mendapat majikan. PJTKI selalu beralasan bahwa calon majikan men'cancel' atau calon majikan meninggal dunia, apakah ini berhubungan dengan kekurangan tenaga pengajar?
Saya dan teman-teman yang berumur 20 tahun ke bawah juga sempat diungsikan ke rumah Ibu Ninik di daerah Araya, Kota Malang saat ada inspeksi dari kepolisian. Saat saya berangkat ke Hong Kong, dokumen disrrahkan kembali kepada keluarga saya namun ijazah SD saya tidak ditemukan. Keluarga sudah mencoba menanyakan kepada pihak PJTKI namun PJTKI tetap bersikukuh bahwa ijazah tersebut tidak ada. Pada bulan Juli 2014 saat saya pulang ke Indonesia, tetangga saya yamg dulunya bekerja sebagai makelar di PJTKI tempat saya bernaung mengembalikan ijazah SD saya yang hilang. Tapi yang membuat saya kecewa tanggal lahir di ijazah tersebut sudah berubah, seharusnya tertulis 30 Desember 1989 berubah menjadi 30 Desember 1988.Agent di Hong Kong tempat saya bernaung sejak saya di Hong Kong sekarang juga tidak pernah mengambil tki dari PT CITRA ABDI NUSA karen akualitas tki yang buruk dan saya dengar PJTKI yang dulu bertempat di Jl. Raden Intan Arjosari-Malang sudah tidak menempati alamat tersebut. Tak jarang teman-teman dibentak bahkan dimarahi ketika bertanya kepada staf tentang proses penempatan kerja.Bila ingin pulang(cuti) saat pelatihan harus menggunakan BPKB sebagai jaminan.